ada waktunya
ketika meletakkan
keletihan di katil
memandang penuh tembus ke wajah bumbung
antara kosong itu
banyak wajah terasa dekat.
dengan segala kekurangan
dan kelobaan hasrat
aku dikunjungi resah
jika sepasang kaki yang kujatuhkan ini
tersesat di jalan.
dengan segala kepercayaan
juga
kemesraan mereka yang di hati
ketabahan membatasi segalanya
menyakinkan aku
tumpangan ini harus terisi.
ZULKIFLI MOHAMED
Kamsis Burhanuddin Helmi, Darul Ehsan
September 1993.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan