kapal janji mengangkat jangkar kata lama
seorang perempuan menyeka sebak air mata
pelayaran duka akan bermula
air mata semakin sejuk, membadai asin ombak janji
nahkoda enggan berpaling
matanya lepas kosong di hadapan hari
melupai semua kisah-kisah
kota cinta antara mereka berdua
meninggalkan perempuan yang pernah dia cintai.
dalam wajah pelabuhan yang kian suram
biru laut lepas semakin hilang warnanya.
(sesungguhnya, aku mencintaimu sehayat badanku
terbisik halus ke dalam diri nahkoda itu).
ZULKIFLI BIN MOHAMED
Kemaman, Darul Iman
19 Mac 2005.
13 ulasan:
( sesungguhnya, aku mencintaimu sehayat badanku
terbisik halus ke dalam diri nahkoda itu ).
saya paling suka ayat ini bro...teruskan saya suka membaca puisi di sini.
Puisi ini semacam mengambarkan kerinduan si penulis kepada perempuan yg telah jauh meninggalkannya. :)
wah..sungguh puitis..keep up the good work;)
cuba naik kapal terbang pulak
saudara,
saya selalu harap saya mampu terbang.
perempuan di pelabuhan itu
melayarkan rindu di laut biru
agar dihanyut ombak berlalu
kepada nakhoda yang ditunggu
biar pudar ditelan waktu
perempuan dan pelabuhan
tetap disitu
aku memang suka cerita2 hikayat...:-)
dari gaya penulisan ini, seolah nakhoda itu ialah saudara :)
ungkapan perempuan - pelabuhan - pelayaran sungguh indah dalam puisi. \pada saya ia melambangkan saat perpisahan dua insan.. saat sayu yang jadi kenangan dan harapan.
wahh sedih jer aku baca puisi ni.. uwawawawa..
sungguh puitis~harap bro letak la cbox...teruskan perjuangan~
kisah teruna dan dara putus cinta ni..jodoh dan pertemuan Allah yang tentukan. kita hanya merancang.
siapa rindu siapa?
saling bercintakah
atau saling menafikan rasa?
Catat Ulasan