Khamis, Mei 21, 2009

SEORANG PEREMPUAN DI PELABUHAN


SEORANG PEREMPUAN DI PELABUHAN


kapal janji mengangkat jangkar kata lama
seorang perempuan menyeka sebak air mata
pelayaran duka akan bermula
air mata semakin sejuk, membadai asin ombak janji
nahkoda enggan berpaling
matanya lepas kosong di hadapan hari
melupai semua kisah-kisah
kota cinta antara mereka berdua
meninggalkan perempuan yang pernah dia cintai.

dalam wajah pelabuhan yang kian suram
biru laut lepas semakin hilang warnanya.
(sesungguhnya, aku mencintaimu sehayat badanku
terbisik halus ke dalam diri nahkoda itu).

ZULKIFLI BIN MOHAMED
Kemaman, Darul Iman
19 Mac 2005.

13 ulasan:

SRISUFI berkata...

( sesungguhnya, aku mencintaimu sehayat badanku
terbisik halus ke dalam diri nahkoda itu ).


saya paling suka ayat ini bro...teruskan saya suka membaca puisi di sini.

alang berkata...

Puisi ini semacam mengambarkan kerinduan si penulis kepada perempuan yg telah jauh meninggalkannya. :)

Yana Ismail berkata...

wah..sungguh puitis..keep up the good work;)

a.b geldofg berkata...

cuba naik kapal terbang pulak

addyaholix berkata...

saudara,
saya selalu harap saya mampu terbang.

patungcendana berkata...

perempuan di pelabuhan itu
melayarkan rindu di laut biru

agar dihanyut ombak berlalu
kepada nakhoda yang ditunggu

biar pudar ditelan waktu
perempuan dan pelabuhan
tetap disitu

patungcendana berkata...

aku memang suka cerita2 hikayat...:-)

iman daud berkata...

dari gaya penulisan ini, seolah nakhoda itu ialah saudara :)

fauzi rashid berkata...

ungkapan perempuan - pelabuhan - pelayaran sungguh indah dalam puisi. \pada saya ia melambangkan saat perpisahan dua insan.. saat sayu yang jadi kenangan dan harapan.

suhaimina berkata...

wahh sedih jer aku baca puisi ni.. uwawawawa..

mie berkata...

sungguh puitis~harap bro letak la cbox...teruskan perjuangan~

Seri berkata...

kisah teruna dan dara putus cinta ni..jodoh dan pertemuan Allah yang tentukan. kita hanya merancang.

setiakasih berkata...

siapa rindu siapa?
saling bercintakah
atau saling menafikan rasa?

HAK CIPTA TERPELIHARA ZULKIFLI BIN MOHAMED

Hak cipta terpelihara ke atas semua karya yang termuat di dalam laman blog ini. Semua hasil karya ditulis dan dihasilkan sendiri oleh penulis laman blog ini, Zulkifli bin Mohamed. Tidak dibenarkan mengeluar, mengambil, menciplak atau mengulang mana-mana karya yang terkandung dalam laman blog ini dalam apa juga bentuk dan cara - sama ada secara elektronik, fotokopi dan sebagainya tanpa mendapat izin bertulis daripada penulis.

PUISI PALING BANYAK BACAANNYA OLEH UMUM