( i )
rupanya akulah
sendirian meredah gerimis
di senja itu, tersentuh ulu hati
oleh sejuk angin yang pergi.
siapakah yang akan menjawab
segala rasa keliru ini
dalam dingin, kurasakan hangat
membakar dinding kelakianku ini
dalam indah, kurasakan kelam
menghilang pergi di balik titik yang kuhadap.
sepagi aku bangun
mencari nyaman udara
di ruang yang kurasakan menyempit
di antara dua bahu.
( ii )
kaca air di tembikar mewah
tiada mampu menahan
kelopak merah
tetap ke bawah mencari dukanya.
sedang durinya
tetap melukakan tanpa kasihan.
ZULKIFLI MOHAMED
Lurah Bilut, Darul Makmur
31 Mac 1997.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan