aku bukan pelaut itu
kau bukan perempuan di pelabuhan itu
mereka yang menemui laman peta ini
terkeliru bacaan mata angin mereka sendiri
balada laut dan ombak itu
tetap samar dalam kabus
membelit setiap inci pelabuhan yang tertinggal
di balik rusuk hari.
ZULKIFLI BIN MOHAMED
Binjai, Darul Iman
26 Oktober 2009.
8 ulasan:
ganasnya badai memutarkan haluan kapal mereka menuju laman peta
entah milik siapa
berpaksikan mata hati sendiri
tanpa pasti
samar dan sesat dalam kabut yang berarak di muka laut
dan ombak yang menghempas kapal ini
lalu terdapar di pelabuhan yang salah lagi menyesatkan
berlayarlah kembali
berpandukan peta hati dengan mata jiwa
kau yang bukan pelaut
dan aku yang bukan perempuan di pelabuhan itu
'maafkan aku'
hanya mahu menghayati.. :))
cantik puisi ini
kata camar
akulah yang membaca mata angin
mengintai pasang surut
kalau kau bukan pelaut
dan kau pulak bukan perempuan itu
habis siapa kalian
yang mengayuh lautan
menunggu ditepian..
salam kunjungan.
kadangkala dalam percintaan kita mudah merasa kabur.
syukur kau bukan pelaut itu
dan dia bukan perempuan di pelabuhan itu
saya ikut terpesona oleh mainan kata-kata sdr yang begitu menguja rasa.
suka bace awk nyer blog...
sy pun suke cipta puisi gak...
have a time komen r kat blog sy ye...
cz sy budak baru blajar...
so tlong r tunjk ajar kan ek...
:)
Catat Ulasan