Khamis, November 05, 2009

CALAR


CALAR


( i )
di balik rusuk diri yang tulen
kau sembunyikan setiap calar
agar pahit wajahmu
rapi pada setiap cermin
yang membias diri itu juga.

( ii )
kepada cermin yang enggan berkata
jangan deraikan iras wajah milikmu
sejuta calar sekalipun
kau tetap jernih
dalam ladang kenangan.

ZULKIFLI BIN MOHAMED
Geliga, Darul Iman
04 Oktober 2009.

8 ulasan:

setiakasih berkata...

cermin hatiku retak
biasanya selerak
memetakan dinding dan siling
kotak jiwa yang gelap
tersudut

masih sendiri
bersama calar
yang kian menggusar

adibah berkata...

cermin itu ikhlas
cermin itu jujur
cermin itu diri
cermin itu hati

calar cermin
calarlah hati..

kelompen berkata...

cermin tiada dusta
walau kaku ia setia
pada hakiki
tiada prasangka
walau payah kita
mencari makna
dalam mudah cara.

Lumut Pagi berkata...

salam zul

dan cermin juga pemula cerita.

zuraima berkata...

mirror mirror on the wall street journal, whose investment is the highet among them all?

ekekeke

abuyon berkata...

salam cikgu,

Kucermin ke dalam jiwa,
ia penuh kegundahan

Kucermin ke langit Tuhan,
ia penuh kerahmatan

faziz ar berkata...

cermin yang tercalar juga bisa
mencalarkan bayang-bayang wajah
menjadi ketidakpastian diri
kekal dengan naluri...

mamamin berkata...

garis garis wajah
samar samar dalam cermin tercalar
hanya mata itu yang pasti
wajah ini bagaimana :)

HAK CIPTA TERPELIHARA ZULKIFLI BIN MOHAMED

Hak cipta terpelihara ke atas semua karya yang termuat di dalam laman blog ini. Semua hasil karya ditulis dan dihasilkan sendiri oleh penulis laman blog ini, Zulkifli bin Mohamed. Tidak dibenarkan mengeluar, mengambil, menciplak atau mengulang mana-mana karya yang terkandung dalam laman blog ini dalam apa juga bentuk dan cara - sama ada secara elektronik, fotokopi dan sebagainya tanpa mendapat izin bertulis daripada penulis.

PUISI PALING BANYAK BACAANNYA OLEH UMUM