TIADA TERTAHANKAN
TIADA TERTAHANKANwaktu yang menampung
tiada tertahankan
menjadikan aku kerdil
sekerdil labah-labah.
(bersungguh menganyam
jaring kesabaran
tiada sedar
tembok yang memisah
menjarakkan perasaanmu).
waktu yang menampung
tiada tertahankan
menjadikan aku ke bawah
terkatung-katung.
(menjadi dedaun kering
tiada tertahan
songsang angin
dalam padang lalangmu
bergerak semahu arahmu).
saratnya memori
mengapung dalam waktu
saratnya cinta
melukakan dalam waktu.
ZULKIFLI MOHAMEDKemaman, Darul Iman01 Mac 1998.
HAK CIPTA TERPELIHARA ZULKIFLI BIN MOHAMED
Hak cipta terpelihara ke atas semua karya yang termuat di dalam laman blog ini. Semua hasil karya ditulis dan dihasilkan sendiri oleh penulis laman blog ini, Zulkifli bin Mohamed. Tidak dibenarkan mengeluar, mengambil, menciplak atau mengulang mana-mana karya yang terkandung dalam laman blog ini dalam apa juga bentuk dan cara - sama ada secara elektronik, fotokopi dan sebagainya tanpa mendapat izin bertulis daripada penulis.
PUISI PALING BANYAK BACAANNYA OLEH UMUM
-
SELAMAT HARI GURU guru-guru tetaplah guru yang dahulu menjadi tua dalam waktu yang panjang tetap menemui pelajarnya yang membesar di rumah y...
-
CERITA LAMPU JALAN DAN SATU DAERAH NAMANYA PENDANG CERITA LAMPU JALAN DAN SATU DAERAH NAMANYA PENDANG ini malam calon Yang Be...
-
WAJAH HATI DALAM SEBUAH PUISI (bila dia tanyakan - sebenarnya cinta itu apa?) kubaca setiap tanda dalam baris tertulis itu susuknya jauh dan...
-
INGIN KEMBALI TERBANG rinduku penuh kepada setiap aksara sering tertinggal dalam gumpalan rasa berikan aku sayap kata ju...
-
KE PINTU RAMADHAN (iii) mencariMu inilah bulanMu aku sesat lagi kembali ke pintuMu angkatlah setiap doa hambaMu ini aku ...
-
OMBAK RINDU terpecah satu-satu terasing jauh-jauh berpintalan busa semakin jauh semakin pedih. ZULKIFLI BIN MOHAMED Lot 144, Darul Iman 3...
-
PATAH SERIBU harus begini terus larut tanpa ruang kembara derita berlipatan rapi. saat berulang waktu berdiri simpuhkan seluruh. ZULKIFLI B...
-
KUALA LUMPUR (setelah 11 tahun, aku kembali jejak ke sini) /1/ hotel lima bintang bertapak masuk, di pintunya iras manusia Nepa...
-
ANAK-ANAKKU, BAPAMU INI TELAH GAGAL (mari kita belajar Sejarah Malaysia yang tidak pernah dijajah ini) (i) anak-anakku sama ada anak-anak ka...
-
LANGIT BIRU memayungi membasahi mendamaikan. aku hambaMu. ZULKIFLI BIN MOHAMED Chukai, Darul Iman 26 Mei 2011.
5 ulasan:
salam senja yang merah buat saudara zul..
memulai berkalam dengan sejambak rasa..
menghulur mesra tanda persahabatan..
Boleh tak kalau saya copy mana2 puisi Zulkifli untuk dimasukkan ke dalam majalah sekolah saya?? Mana lah tau kot2 hak cipta terpelihara.
wah..sangat puitis..syahdu..best la..
waktu yg panjang melukakan cinta...
Hari ini..
aku tidak sempat
menitip ungkapan puitis...
buat kamu
.
.
.
.
.
.
.
.
kerana
aku sedang susup sasap
di celah awan
seperti seekor biang lala
berlari-lari di kaki langit....
Catat Ulasan