dari kekaca jendela bisu
kita menatapi purnama bulan
suramnya sama.
dari teduhan bumbung kenangan
kita merasai basah gerimis
gigilnya serupa.
kita cantumkan
bisu dan kenangan
resahnya janggal sekali.
ZULKIFLI BIN MOHAMED
Kemaman, Darul Iman
30 April 2006.
4 ulasan:
Versi asal 'perempuan mongol' sebenarnya begini,
ada arwah melolong
di jantung bangunan
di degup desing lrt
yang terpasung
di rusuk kiri menteri
aduh cantiknya puisi ini
salam buat kamu...
sememangnya...bila bulan mengorak suram....makanya jendela bisumu
bermaharaja lela...mentelah lagi,
bila ia dusulami gerimis kenangan...adduuhhh...untaian resahmu tidak karuan sekali..
duh... rindu apkah ini.. buat jiwa lebur dalam kehangatan malam yang sunyi..
Catat Ulasan