Selasa, Julai 28, 2009

DALAM HARI-HARI YANG PATAH


DALAM HARI-HARI YANG PATAH


sendirian berdiri
dalam kaki hari yang kian tempang
deru angin membara panas
kikis satu demi satu kenangan silam
yang memucat dalam senja
(kata-kata adalah diri kita
semakin sedikit terucapkan
semakin keliru hubungan ini).

akhirnya, kita sendirian berjalan
dalam deru angin yang semakin tewas
patah satu demi satu takdir diri
jangan hitung kembali setiap pilihan
(kita seperti angin jua
patah dalam tangan hari
yang menakutkan seluruh mimpi).

ZULKIFLI BIN MOHAMED
Kemaman, Darul Iman
27 Julai 2009.

22 ulasan:

Joojo berkata...

DALAM SANGAT

'akhirnya, kita sendirian berjalan'
saya suka bagian ini..
memang pada akhirnya kita akan berjalan sendiri sendiri.......
Nb: p kbar mas...????
salam hangat
-joni-

adibah berkata...

dunia ini adil
kita lahir sendiri
(walaupun kembar, lahir nya seorang demi seorang, sendiri)
mati juga sendiri

Huzai Mansor berkata...

:)

setiakasih berkata...

'Patah satu demi satu takdir diri'

aku suka ungkapan ini.
terkesan di jiwa
berbekas di hati

Ghazali Lateh berkata...

Salam ziarah dan salam puisi. Ungkapan puisi tuan sangat mengesankan.

Shahriza Mahmud berkata...

Patah sayap terbang jua...
Patah kaki berlari terus! ;)

naz ilyn berkata...

salam kunjungan balas...
sendirian kita jua akhirnya
dalam perjalanan jauh menuju kehidupan tanpa mimpi cuma keabadian abadi...

_deli berkata...

Salam sdr Zul,

Aku cuma mampu tersenyum.

Sememangnya masa tak akan berulang. Yang sering diulang adalah kesilapan demi kesilapan.

Keputusan/pilihan perlu dibuat dan akan terus dibuat. Hasilnya - itulah ketentuan yang kita hanya bisa menduga...

Enno berkata...

salam,

kunjungan balik dari indonesia

:)

Suguh berkata...

saya suka kata katanya...itilah istilahnya juga unik.....

salam kenal sanur

tokder berkata...

dalam hari2 yg patah, mentafsirnya spt dlm diri saya.

noorlara berkata...

semoga harimu tumbuh kembali dan kau akan terus berlari untuk menepis seluruh mimpi demi sebuah realiti yg hakiki

noorlara berkata...

adalah sesuatu yang bodoh apabila tidak menghargai diri sendiri

lama tak datang ke umah, tak jumpa jalan ke cikgu hahahha

.: S.A.Y.A :. berkata...

salam kunjungan tuan tanah...
ada cadangan di sini...
tak mahukah tuan adakan ruangan cbox?
lebih mudah utk pelawat tinggalkan jejak...

abuyon berkata...

Di laman ini saya tinggalkan balasan komen di laman sana :). Baca cikgu ya dan lainnya.

Salam cikgu Zul (baca kotapuisi, ada yang memanggil tuan, cikgu - betul ke :)

Akan saya link, kotapuisi di sini, Insya-Allah. Untuk cikgu, saya hadiahkan Kalam Penyair. Bacalah cikgu dari hatimu, yang paling dalam dan putih, Insya-Allah.

Moga-moga kita beroleh rasa, melalui kalam yang diberikan-Nya.

Jemput semua baca sajak di http://hijau-tinta.blogspot.com

Bunda Lina berkata...

saya merasakan kepedihan
yang dalam disini

dengan puisi
sedih bisa dirasakan keindahannya

terima kasih saudaraku
telah berkunjung ke blog saya

salam dari kutai kartanegara
untuk saudara serumpun malaysia
:)

nba-Nur berkata...

Terima kasih atas kunjungan ke blog saya.. Teruskan berkarya..

ckLah @xiiinam berkata...

Selamat bercuti cikgu...

iman daud berkata...

Salam saudara Zul

setuju dgn Saudari Adibah.. dunia ini adil.. kita lahir sendiri, mati juga sendiri

patungcendana berkata...

jika kaki hari patah....berpeganglah pada jejari waktu...

lama tak jumpa en zul...sihat kah?

-Aku- berkata...

akhirnya kita memang akan terus sendiri mencari diri

irwanbajang berkata...

deru angin patah itu,
o, yang mengajak kita terus datang ke mari


hai, lama tak berbagi khabar, apa khabar, Sobat?

HAK CIPTA TERPELIHARA ZULKIFLI BIN MOHAMED

Hak cipta terpelihara ke atas semua karya yang termuat di dalam laman blog ini. Semua hasil karya ditulis dan dihasilkan sendiri oleh penulis laman blog ini, Zulkifli bin Mohamed. Tidak dibenarkan mengeluar, mengambil, menciplak atau mengulang mana-mana karya yang terkandung dalam laman blog ini dalam apa juga bentuk dan cara - sama ada secara elektronik, fotokopi dan sebagainya tanpa mendapat izin bertulis daripada penulis.

PUISI PALING BANYAK BACAANNYA OLEH UMUM